Resume
Jurnal ke I :
NAMA :Auliya Maharani
Npm :11114843
RANCANGAN
INFORMATION TECHNOLOGY SERVICE MANAGEMENT MENGGUNAKAN INFORMATION TECHNOLOGY
INFRASTRUCTURE LIBRARY (Studi Kasus: STMIK AMIKOM Purwokerto)
IT Service
Management (ITSM) digunakan untuk meningkatkan efisensi pelayanan teknologi
informasi kepada pengguna yang terdapat dalam framework information technology
infrastructure library.sedangkan kinerja IT Infrastrukture Library (ITIL)
merupakan best practice yang bertujuan meningkatkan efisiensi operasional TI
dan kualitas pelanggan. ITIL adalah fungsi TI sebagai pengatur sebuah penetapan
dalam IT Service Management.
Alur
Framework IT Infrastructure Library adalah sebagai berikut :
Tujuan organisasi sebagai tjuan
yang akan dicapai dari organisasi
b. Business Perspective
Bisnis dirumuskan dalam data
rencana strategis yang dibuat untuk jangka pendek sampai dengan jangka panjang
c. Assement
Dari hasil pengumpulan data
mencari tingkat maturity level penggunaan IT yang telah diterapkan hasil
perhitungan tidak dijadikan sebagai alat untuk merancang IT Service Management
d. Service Delivery
Service Delivery adalah domain
yang akan digunakan untuk merancang IT service Management terdapat
proses-proses yang akan digunakan Service Level Management,Availability
Management,Financial Management,capacity Management dan continuity Management.
Tahap ini merupakan tahapan pelayanan IT yang aktivitasnya dilakukan secara
periodic
e. Service Support
Domain IT Service Management yang
akan digunakan untuk membangun IT service Managemenr selain dari service
Delivery adalah service support yang juga memiliki proses kerja yang akan
digunakan untuk menganalisi dan merancang yaitu incident management,problem
management,configuration management,release management dan change management.
Tahap ini merupakan tahapan sebagaimana pelayanaan IT yang akivitasnya dilakukan
setiap hari.
IT Service
Management
a. Service Level Management
service level management dalam service level agreement pada bagian IT
merupakan proses yang menjadikan kekurang dari sistem yang sudah ada.
b. Financial Management
Financial management penerapan
teknologi informasi dan sistem informasi dengan tahapan penentuan anggaran pada
setiap dari bagian IT yang diajukan ke bagian keuangan lalu dilakukan realisasi
anggaran pada setiap periode atas pengajuan anggaran yang telah disetujui.
Dengan adanya capacity plan
barkaitan dengan penambahan fitur atau perubahan system informasi maupun
pengadaan atau peniadaan teknologi yang digunakan.
Continuity management belum
dilakukan secara maksimal karena belum adanya divisi khusu yang focus pada
pengembangan IT. Untuk permbaiki hal tersebut perlu penrapan continuity management yang sesuai dengan
ITIL.
e. Availability Management
Availability management dengan
aturan ITIL yaitu Reactive Acivities adalah proses monitoring measuring
analysis dan analisis permasalahan yang mempengaruhi layanan yang ada
f. Incident Management
Incident merupakan pemulihan
kegagalan yang harus ditangani selain yang sudah ditangani dalam standar normal
Problem management sudah diterapkan
kepada pengguna system informasi dengan menambahkan rancangan pesan eror
Configuration management basis
data(CMDB) digunakan sebagai alat yang mebhasilkan tidak hanya sekedar infomasi
terkait dengan detail-detail komponen yang digunakan untuk mengatur IT service
tetapi juga melakukan pendataan atas pemindahaan,perawatan dan mendata laporan
atas masalah yang ada pada komponen IT service.
i. Change
Management and Release Management
Change management dan release
management sebgai berikut change and release schedule jika ada pengajuan
incident maka change management yang akan mengidentifikasi umtuk melakukan
perunahan dan melalui prosedur persetujuan jika disetuji makan akan berlanjut
ke release management.
JURNAL KE-2
Judul
: Self Assessment Service Design Pada PT. Dinustek Menggunakan Framework
ITIL V.3
Studi Kasus
: Pelayanan Pengadaan Fasilitas Hotspot di Universitas Dian Nuswantoro
link jurnal
: http://eprints.dinus.ac.id/13530/
oleh :
Muhammad Gofa Surfilianto
Penyediaan
fasilitas hotspot yang diberikan untuk Dosen, Pegawai, dan Mahasiswa
sebagai penunjang untuk meningkatkan kinerja dosen dalam melakukan aktifitas
mengajar di lingkungan kampus, dan sebagai fasilitas yang dapat menunjang
mahasiswa dalam melakukan aktifitas belajar di lingkungan kampus. Implementasi
ITIL pada perusahaan umumnya dilakukan dengan cara mengevaluasi seluruh
komponen/perangkat yang berkaitan dengan TI, terutama divisi TI pada perusahaan
tersebut.
Dalam pelaksanaan sebagai perusahaan yang menyediakan
layanan teknologi informasi di lingkungkan Universitas Dian Nuswantoro, PT.
Dinustek mengalami kendala pada pemberian layanan teknologi informasi yang
masih belum maksimal dalam memberikan fasilitas layanan untuk mahasiswa, dosen
dan pegawai di lingkungan Universitas Dian Nuswantoro seperti kurangnya titik hotspot
sebagai fasilitas mahasiswa untuk mencari bahan materi kuliah dan fasilitas
internet yang disediakan kampus masih relatif lambat. Hal itu dapat di lihat
pada waktu input Kartu Rencana Studi (KRS) mahasiswa masih banyak yang merasa
belum puas untuk fasilitas internet yang disediakan oleh PT. Dinustek.
Hasil Penelitian
Pada hasil analisa Service Level Management,
Proses Pre-Reuisets, Proses Capability, dan Management Information pada PT.
Dinustek sudah memenuhi standar ITIL. Sedangkan untuk proses Product memerlukan
peningkatan pada proses dokumentasi layanan dan komponen perusahaan dalam
menjalani proses bisnis dan Customer Interface membutuhkan perbaikan dalam proses
pemantauan kepusasan pelanggan dalam menggunakan layanan yang diberikan .
Pada hasil analisa proses Availability Management,
proses Pre-Requisites, Products, dan Management Information pada PT.Dinustek
sudah memenuhi standar ITIL. Sedangkan untuk Process Capability membutuhkan
peningkatan dalam proses prosedur operasional dalam kegiatan penerimaan
sumberdaya, dan Customer Interface membutuhkan peningkatan dalam pemantauan
tren kepuasan pelanggan agar dapat memenuhi standar ITIL.
Pada hasil analisa proses Capacity Management, proses
Pre-Requisites, Process Capability, Products, dan Management Information pada
PT. Dinustek sudah memenuhi standar ITIL. Seadangkan untuk proses Customer
Interface membutuhkan perbaikan dalam pemberian informasi survei pelanggan ke
dalam agenda peningkatan pelayanan untuk mengukur kepuasan pelanggan dalam
menggunakan pelayanan perusahaan agar proses tersebut dapat sesuai dengan
standar ITIL.
Kesimpulan
Dari hasil analisis Service Design menggunakan framework
ITIL V.3 pada perusahaan PT. Dinustek dapat ditarik sebuah kesimpulan
sebagai berikut :
Penerapan Service Design menggunakan Framework ITIL
V.3 dapat diimplementasikan pada proses bisnis pada perusahaan PT. Dinustek
dengan melakukan analisa Service Catalog Managament, Service Level Management,
Availability Management, Capacity Management, IT Service Continuity Management,
Information Security Management, dan Supplier Management.
Hasil analisa Self Asessment meliputi analisa
IT Service Continuity, Service Level Management, Availability Management, dan
Capacity management digunakan untuk pengambilan keputusan dalam proses
pengambilan keputusan dalam penyediaan layanan teknologi informasi.
Strategi yang dibuat oleh perusahaan untuk
meningkatkan prosentasi tingkat kepuasan mahasiswa, dosen, dan pegawai
dengan cara mempertahankan integrasi eksternal ada IT
Service Continuity Management, Strategi untuk memertahankan kemampuan proses
pada service level management, Mempertahankan management informasi pada
strategi availability management, dan mempertahankan kemampuan proses pada
strategi capacity management.
JURNAL KE-3
Judul :
KERANGKA
PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK SERVICE DESK SEBAGAI REKOMENDASI IMPLEMENTASI ITSM
Link Jurnal
: ejournal.himsya.ac.id/index.php/HIMSYATECH/article/download/55/50
Oleh : Retno
Yunitasari
Informasi
teknologi informasi service management (ITSM) yg merupakan patokan dalam
mengelola teknologi informasi lebih mengfokuskan pada kualitas layanan dari
teknologi agar memiliki hubungan yang baik dengan user sehingga tidak hanya
sebatas teknologi dan organisasi internal yang di utamakan dan dari sekian
banyak kerangka kerja untuk ITSM yang paling banyak di gunakan yaitu ITIL. ITIL
adalah dokumentasi best praite ITSM yang kompretensif dan konsisten ITIL yang
luas menggambarkan keseluruhan ITSM dalam beberapa modul. Dan ITIL dapat
diterapkan dalam organisasi yang kecil maupun besar. Dari berbagai referensi
menyarankan implementasi service desk sebagai modal yang tepat untuk
mengimplementasikan ITSM dalam persediaan layanan TI.
Alasan
penerapan service management menurut ITIL adalah untuk mengarahkan organisasi
IT service provider untuk mencapai efisiensi dan efektivitas IT sembari
meningkatkan kualitas service terhadap bisnis sesuai biaya yang disediakan.
Berikut ini
beberapa peran dan manfaat teknologi bagi service derk menurut ITIL dan
dema Knapp
- Informasi mudah di akses dan akurat
- Respon terhadap castemer dapat padat lebih cepat
- Peran dan fungsi spm ali dapat di optimalkan, dll
Metode
pemilihan yang dilakukan memakai langkah-langkah dari Denna Knap yaitu
pendefisian tujuan, pendefisian kebutuhan, pembobotan kebutuhan, identifikasi
kandidat vendor, evaluasi kandidat vendor, evaluasi finalis, dan membuat
keputusan final Sehingga ditemukan dua vendor yang paling sesuai dengan yang
dibutuhkan. Yaitu Request Tracker (RT) dan Open Ticket Request System (OTRS).
Dari hasil yang diperoleh, OTRS memiliki keunggulan dibanding RT baik dari
segi kelengkapan modul maupun fitur-fiturnya. OTRS sesuai digunakan untuk
sistem yang kompleks dan butuh keunggulan yang tinggi karena OTRS telah
"ITIL V3 complaint" jadi akan memudahkan untuk organisasi yang
mempunyai rencana dalam pengimplementasian ITSM dalam organisasi TInya.Dalam
rangka pengimplementasian ITSM yang mudah dan akurat bagi para pengguna maka
dilakukan pengujian terhadap beberapa vendor perangkat lunak service desk.
Anggota
Kelompok :
Muhammad
Gofa Surfilianto (171114271)
Retno
Yunitasari (19114114)
Auliya
Maharani (11114843)