Senin, 30 Maret 2015

saluang musik tradisional





Saluang adalah alat musik  tradisional khas Minang kabau, sumatera barat Yang mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang (Schizostachyum brachycladum Kurz). Orang Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat                saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai. Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun kegunaan lain dari talang adalah wadah untuk membuat lamang (lemang), salah satu makanan tradisional Minangkabau. dalam mebuat saluang ini kita harus menentukan bagian atas dan bawahnya terlebih dahulu untuk menentukan pembuatan lubang, kalau saluang terbuat dari bambu, bagian atas saluang merupakan bagian bawah ruas bambu. pada bagian atas saluang diserut untu dibuat meruncing sekitar 45 derajat sesuai ketebalan bambu. untuk membuat 4 lubang pada alat musik tradisional .saluang ini mulai dari ukuran 2/3 dari panjang bambu, yang diukur dari bagian atas, dan untuk lubang kedua dan seterusnya berjarak setengah lingkaran bambu. untuk besar lubang agar menghasilkan suara yang bagus, haruslah bulat dengan garis tengah 0,5 cm.
Pemain saluang legendaris bernama Idris Sutan Sati dengan penyanyinya Syamsimar.
     Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus. Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknik manyisiahan angok(menyisihkan napas).
   nagarii di Minangkabau mengembangkan cara meniup saluang, sehingga masing-masing nagari memiliki ciri khas tersendiri. Contoh dari ciri khas itu adalah Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauah. Ciri khas Singgalang dianggap cukup sulit dimainkan oleh pemula, dan biasanya nada Singgalang ini dimainkan pada awal lagu. Sedangkan, ciri khas yang paling sedih bunyinya adalah Ratok Solok dari daerah solok.
Dahulu, kabarnya pemain saluang ini memiliki mantera tersendiri yang berguna untuk menghipnotis penontonnya. Mantera itu dinamakan Pitunang Nabi Daud. Isi dari mantera itu kira-kira : Aku malapehan pituang Nabi Daud, buruang tabang tatagun-tagun, aia mailia tahanti-hanti, takajuik bidodari di dalam sarugo mandanga bunyi saluang ambo, kununlah anak sidang manusia...... 
Peniup saluang biasanya adalah kaum laki-laki, dan zaman dahulu kabarnya para pemain Saluang memiliki
 kemampuan menghipnotis penonton dengan mantera khusus bersamaan dengan bunyi merdu Saluang. Mantera
 itu biasa dikenal dengan sebutan Pitunang Nabi Daud. Karena adanya berbagai jenis permainan Saluang 
berdasarkan asal, budaya dan cara meniup Saluang yang berbeda-beda di tiap nagari di Minangkabau. Oleh 
karena itulah setiap jenis Saluang dari suatu nagari biasanya memiliki ciri khas tersendiri.  Beberapa yang 
dikenal adalah Saluang Sirompak, Darek, Pauah, Solok Salayo, Singgalang, Pariaman, Koto Tuo, dan Suayan. 
Saluang Sirompak adalah sebutan bagi Saluang khas Payakumbuh.  Diambil dari kata 'rompak' yang berarti 
memaksa, permainan Saluang ini terkenal bernuansa Magis, dimana lirik magisnya mampu menjadi semacam 
pengantar kekuatan sihir. Basirompak adalah istilah yang digunakan untuk menyebut usaha meminta bantuan 
kepada kekuatan ghaib agar membuat orang lain menuruti apa yang diinginkan pengirim sihir (Pawang). Pawang 
(tukang Sirompak) akan mendendangkan mantera sambil dibantu oleh seorang peniup saluang Sirompak. 
Saluang Sirompak bukanlah jenis saluang pertunjukan, meski begitu jenis musik ini masih tetap dilestarikan. 
Kabarnya, untuk dapat belajar meniup saluang Sirompak saja, dibutuhkan waktu sekira 1 tahun sambil belajar 
teknik bernafas. Saluang Darek adalah jenis saluang yang berasal dari daerah pedalaman. Berbeda dengan 
saluang Sirompak yang lebih dekat untuk upacara magis, maka saluang Darek lebih popular sebagai seni 
pertunjukkan. Saluang Darek bahkan kerap dikolaborasikan dengan musik kontemporer. Sementara itu, Saluang 
Singgalang adalah Saluang yang juga tak kalah popularnya dibanding kedua saluang sebelumnya. Saluang 
Singgalang biasanya dimainkan pada awal lagu dan terbilang cukup sulit dimainkan terutama bagi pemula






              http://id.wikipedia.org/wiki/Saluang